Tuesday, April 17, 2012

My Dream

Aku hidup dalam mimpi, mimpi bersambung yang tak berakhir. Ada mimpi yang menyenangkan, ada juga mimpi yang menyedihkan. Mimpi yang menyenangkan sangat aku inginkan untuk menjadi kenyataan, sedangkan mimpi yang menyedihkan.... aku bersyukur itu hanya mimpi.

Aku hidup dalam mimpi, mimpi bersambung yang tak berakhir. Mimpi itu selalu berubah tiap malam. Mimpi yang menyenangkan ingin kuulang pada malam berikutnya, sedangkan mimpi yang menyedihkan.... aku berharap akan berubah pada malam berikutnya. Senang dan sedih, aku alami semua selama ini, namun aku hidup dalam mimpi, tidak nyata.

Mimpi mudah hilang, namun aku hidup di dalamnya. Senang ataupun sedih, ingin kualami secara nyata, untuk mengajariku tentang kehidupan. Saatku terbangun, membuka mata, yang kulihat selalu "Laci Memori", sebuah laci kayu biasa yang tergantung di tembok kamarku. Kunamai laci itu demikian karena dari sanalah mimpiku terbentuk, ingatanku tentang kehidupan nyata yang telah lewat, hilang, sama seperti kehidupan mimpiku. Di laci itu tergantung ingatanku akan masa bahagia semu, kesenangan sementara dan kasih yang tak sampai. Aku lebih suka menganggap hidupku adalah mimpi, karena di saatku terluka, luka itu akan hilang begitu saja bersama mimpiku.

Aku ingin mengubah mimpiku esok harinya. Aku terbangun, mimpiku usai, lukaku yang kusimpan dalam mimpi musnah bersama mimpiku semalam. Bahagianya aku dapat menghapus luka dalam waktu semalam saja. Walaupun terkadang luka itu kembali dari "Laci Memori"-ku, tanpa ragu kumasukan kembali lukaku ke dalam mimpi dan musnah esok harinya.Itulah hidupku, hidup dalam mimpi, mimpiku.

Mimpi adalah harapan, namun akan musnah. Tetapi aku tak takut bermimpi, mimpi adalah hidupku. Yang kuingini sekarang hanyalah membuat satu mimpiku menjadi nyata dan tak musnah. Mimpi hidup bersamamu, mencintaimu, membahagiakanmu. Maafkan aku telah melukaimu, sebab cintaku masih di dalam mimpi.

Aku hidup dalam mimpi, mimpi bersambung yang tak berakhir. Apakah kamu akan memberikanku sesuatu untukku yang mungkin tak terlihat namun dapat mengubah "Laci Memori"-ku menjadi lebih bermakna? Yang dapat menghapus kebahagiaan semu yang telah kualami. Dapatkah kamu menghapus mimpi-mimpiku yang menyedihkan? Kamu yang berawal dari mimpiku malam itu, dapatkah kamu menjadi nyata untukku? Mimpiku yang tak berakhir, ingin kuakhiri dengan kenyataan hidup bersamamu.

By Bavai Damos Natanael Siagian
27 Maret 2012, Bandung
@Istana Plaza

2 comments:

  1. Keren, Vai! gue suka yang kata-kata "Aku hidup dalam mimpi, mimpi bersambung yang tak berakhir." emang bener, hidup tuh mirip sama mimpi..cuman di dalam mimpi ada beberapa hal yang gak nyata kayak "bebek goreng terbang" (apa banget!) overall, keren! kata-katanya bermakna banget d^.^b

    ReplyDelete
  2. Hhe.. Thanks ya Sher.. Hhe.. Kejadian langka yang bisa terjadi di IP nih. Bisa nulis sesuatu yang bermakna.. Mimpikah ini? Hha.. :D

    ReplyDelete