Tuesday, May 1, 2012

Siapakah Aku?

Aku hidup seperti orang kebanyakan, awalnya. Aku bergaul sesuai dengan cara bergaul orang kebanyakan, sepertinya. Aku ada di dunia ini, dimana orang-orang itu hidup. Dunia ini kehilangan rasa sosial, kataku dalam keheningan di keramaian. Aku kehilangan dia yang kucintai.

Aku hidup di dalam kota yang besar, banyak orang lalu lalang ke sana kemari. Aku ada di tengah-tengah mereka. Aku kesepian dalam keramaian. Aku kesepian bukan karena sendirian, banyak orang di sekitarku. Aku kesepian karena tidak ada orang yang kucintai di sini, dalam keramaian ini.

Aku tertidur pada satu malam, aku bermimpi. Dalam mimpiku, aku dapat terbang, aku terbang tanpa sayap. Melesat pergi keluar dari kota ini tanpa ada yang menghambatku. Aku pergi ke padang rumput yang luas dan berbukit-bukit. Langit sore keemasan, sungguh indah. Aku bersender pada sebatang pohon besar yang rindang di tengah padang rumput itu, memejamkan mata dan menikmati kesendirianku yang sejati ini. Aku kesepian, namun kali ini lebih sesuai. Tidak ada siapapun di sana selain aku. Inilah yang kumau jika aku tak dapat bertemu dengannya lagi. Sunyi sepi sendiri di tempat yang indah. Dari kejauhan kulihat seseorang datang padaku, seorang perempuan. Dia datang padaku, namun tak cukup dekat untuk melihat wajahnya. Aku pun mendekatinya, berusaha untuk mengetahui siapakah dia.

Aku datang mendekatinya, saat aku mendekat, dia menghilang. Mimpiku berakhir. Aku terbangun dari tidurku dan menyimpan tanya, siapakah perempuan itu? Aku bangun dari tempat tidurku lalu melanjutkan kehidupanku seperti biasa, seperti orang kebanyakan. Berharap tidurku malam ini akan melanjutkan mimpiku semalam.

Pada malam itu aku pulang dengan tubuh lemas aku menuju kamarku, tertidur pulas. Aku bermimpi lagi, kali ini aku terbang dengan sayap putih besar menuju padang rumput itu. Kali ini aku tidak duduk diam, aku langsung menuju tempat dimana perempuan itu muncul. Dan akhirnya dia tak muncul juga, apakah aku tak bisa melihatnya? Tiba-tiba ada yang memeluk lembut dari belakangku. Perempuan itu memelukku, aku langsung mengenalinya, dia adalah perempuan yang kucintai selama ini. Aku memeluknya, mendekapnya. Kami berjalan-jalan berdua di padang rumput itu. Bahagianya aku dapat melihatnya lagi, kami tertawa, berlari-lari, dan kami beristirahat bersama di pohon besar itu. Aku mendekapnya lagi, tangan dan sayapku menjadi selimut baginya.

Aku terbangun dengan senyuman yang ringan. Senyuman bahagia yang tak dapat dijelaskan. Aku memulai kembali kehidupanku sehari-hari. Namun kali ini berbeda, mengapa aku masih memiliki sayap saat terbangun? Mengapa ada orang yang mirip denganku tertidur di kasurku, siapakah dia? Siapakah aku?

By Bavai Damos Natanael Siagian
1 Mei 2012, Bandung
@My Home

No comments:

Post a Comment