Aku
ada tetapi tiada. Ada saat kau jatuh, tiada saat kau bangkit. Aku
menjadi cahaya bagimu, katamu padaku. Aku menjadi pengganggu bagimu,
katamu juga padaku. Aku hitam dan putih bagimu, tak jelas baik atau
buruk, bukan abu-abu. Anggap aku sesukamu, sesuai perasaan
sementaramu itu, sesuai pikiran yang tersirat di otakmu.
Mungkin
saja kau menganggapku egois karena aku memintamu untuk mengerti aku.
Tapi aku pun sama denganmu yang ingin dimengerti, aku masih manusia.
Mungkin aku dapat menggunakan topeng kebahagiaan di depan banyak
orang, tapi tidak di hadapanmu. Aku lelah melihatmu, menuntut aku ini
dan itu saat kau sedih dan menghempaskan aku saat kau senang, merasa
kau sendiri yang menyelesaikan masalah.
Saat
aku melakukan kesalahan, butuh kurban perasaan dan pikiran sampai kau
memaafkanku. Saat kau melakukan kesalahan, anggap saja angin lalu dan
aku tetap ceria. Aku terlalu baik untukmu? Yang banyak tersenyum
adalah orang yang banyak masalah itu adalah hal benar untukku. Dan
bukan hanya masalahku sendiri, aku pun menopang masalahmu. Siapakah sebenarnya aku bagimu?
Bavai Damos Natanael Siagian
7 September 2014
@Asrama Putra STTJ
No comments:
Post a Comment