Aku
ingin menjadikanmu sebuah lukisan, bukan sebuah patung. Meskipun kamu
hanya dapat aku lihat dari satu arah, namun gambaran akan dirimu
dapat membuatku tenang, membuatku merasa lebih baik dan membuatku
ingin selalu menatapmu. Senyum indah terlukis di wajahmu, semakin
takkan ku lepas pandangku darimu.
Ingin
aku simpan lukisan dirimu di tempat yang dapat dilihat banyak orang.
Ingin kubagikan keindahan yang terpancar dari lukisanmu. Tidak
sia-sia kerja keras dan usaha Sang Pelukis yang membuatmu, keindahan
hasil karya-Nya sungguh memukau. Tidak sia-sia juga kanvas diri yang
telah sakit dan pahit merasakan kuas dan cat kehidupan, dengan
warna-warni problema kehidupan, menghasilkan lukisan dirimu yang
indah.
Tak
akan ku jual lukisan dirimu pada orang lain, kamu berharga, siapapun
kamu, apapun latar belakangmu, dan jadi apa kamu, kamulah keindahan
bagiku. Selalu ada permata di tengah asinnya lautan, selalu ada
pelangi sehabis hujan. Kamulah lukisan terindah, terlukis indah bagai
permata, terlukis indah bagai pelangi.
Bavai Damos Natanael Siagian
inspired by: Ajeng Sintia Dewi
9 September 2014
@Asrama Putra STTJ